Anik Cha

Renungan Hidup, Cerpen, dan berbagai cerita masa lalu

SUBHANALLAH....,
BINATANGPUN RELA BERKORBAN DEMI ANAKNYA
    Saya mempunyai kucing  bernama Si Meong yang berjenis kelamin perempuan. Si Meong hamil dan melahirkan 2 ekor anak. Anak Si Meong saya beri nama Puca dan Puci. Setelah 3 minggu hanya minum ASI ( Air Susu Induk), akhirnya Puca dan Puci mau makan nasi yang dicampur ikan.

          Beberapa waktu lalu saya mengikuti Workshop Pembelajaran IPA. Pak Na'im, widyaiswara dari LPMP berkali-kali menyuruh kami segera bertobat setelah pulang dari workshop. Apa sebenarnya yang peserta workshop lakukan sehingga disuruh bertobat? Apakah kami melakukan kesalahan yang fatal? Jawabnya "IYA". Lalu kesalahan seperti apa yang kami lakukan?


          Siapa sih yang tidak ingin jadi Bidadari Surga? Novel Bidadari-Bidadari Surga tulisan Tere Liye menggambarkan keikhlasan hati yang begitu hebat. Menerima segala tadir keterbatasannya, tetap tulus berjuang demi kebahagiaan orang lain.

             Anda pasti pernah melihat sinetron PPT yang ditayangkan SCTV setiap bulan Ramadhan. Sinetron karya Dedi Mizwar ini sarat dengan pesan moral. Ada hal yang ingin saya kupas di sini, bukan tentang Aya, Azam dan Kalila atau Pak RW dan kroni-kroninya tetapi tentang Pak Jalal. 

          Hafalan Sholat Delisa adalah sebuah novel tulisan Tere Liye. Saya mendapatkan novel tersebut dari teman baik saya yang bernama Sholeh. Sebuah novel yang membuat pembacanya termehek-mehek sekaligus malu, malu karena selama ini kita hanya bisa mengeluh dan protes dengan keadaan. Ada pelajaran hidup yang begitu berharga sehingga saya tertarik untuk menuliskan di sini. 

           Kisah ini terjadi beberapa tahun lalu ketika saya masih jadi anak kos. Yang ngekos di kos kami waktu itu ada 5 anak,saya, Yuyun, Tini, Lim dan Rima. Saya yang paling tua. Saya sudah kerja sementara 4 orang lainnya masih kuliah. Pada suatu hari yang panas, saat itu hari Minggu, kami ingin makan es krim. Rima mau mentraktir kami es krim asal ada yang mau berangkat beli es krims. Dia sedang punya uang lebih, mungkin habis dapat beasiswa atau gaji ngelesi privat. Anak-anak malas berangkat karena saat itu cuaca panas. Demi es krim akhirnya saya mau berangkat. Yuyun request es krim coklat.

                   Saya mengajar SD kelas 2. Pada mata pelajaran IPS terdapat materi tentang silsilah keluarga. Saya meminta siswa untuk membuat silsilah keluarganya. Saya juga biasa bertanya kepada siswa tentang keluarganya. Suatu hari saya bertanya kepada salah seorang siswa, sebut saja namanya Putri, dari silsilah keluarga yang dibuatnya saya mengetahui jika ayahnya sudah meninggal, jumlah kakaknya 2 orang. Putri dan kakaknya yang pertama sekolah di tempat saya mengajar. Saya bertanya mengapa kakaknya yang nomor 2 tidak sekolah di sini juga. Apa jawaban Putri? Kakaknya yang nomor 2 tuna rungu dan bersekolah di SLB. Deg, jantung saya rasanya berhenti berdetak. Saya membayangkan seorang ibu dengan 3 orang anak dan yang seorang cacat, suaminya sudah meninggal, betapa beratnya perjuangan ibu tersebut demi anak-anaknya.  Dalam hati saya mencaci diri saya sendiri, guru macam apa saya? Tidak peduli dengan kondisi siswanya. Cerita Putri telah membuka hati saya. Sejak saat itu setiap bulannya saya menyisihkan sedikit(kenapa sedikit? Saya masih itung-itungan alias pelit he...he) dari gaji saya untuk Putri dan beberapa anak yatim di sekolah saya.

          Papi, Mami dan Tukang Kebun adalah cerita FTV sinema wajah Indonesia yang ditayangkan SCTV. Biasanya saya tidak begitu tertarik dengan FTV. Karena sedang tidak ada kerjaan, saya membaca buku sambil melihat televisi. Ternyata ada pelajaran berharga dari cerita tersebut dan membuat saya tertarik untuk menuliskannya di sini. Dan beberapa minggu setelah tulisan ini saya posting, FTV karya Dedi Mizwar ini ternyata mendapat penghargaan SCTV AWARD. Brarti FTV ini memang benar-benar bagus


            SDN BALONGSARI V KOTA MOJOKERTO beralamatkan di Jalan Empunala 115 Mojokerto, seiring dengan berjalannya waktu semakin maju... semakin maju.... dan semakin maju. Sekolah yang dipimpin oleh seorang yang genius M.Alimas Huda, S.Pd dengan guru-gurunya yang super smart dan kreatif seperti pemilik blog ini ( he...he narsis) bertekad untuk memajukan pendidikan di negeri ini. Standart pendidikan kami tidak hanya standart nasional atau yang lagi ngetrend standart internasional  tetapi standart kami adalah standart dunia akherat. Jadi penasaran kan? Datang saja ke sekolah kami!

      Bahagianya jd guru.....! Saat akhir tahun ajaran, banyak wali murid yang memberi hadiah sebagai ucapan terima kasih telah mendidik anaknya selama setahun ini. Macam-macam hadiah yang diberikan wali murid, ada tas, sepatu, baju bahkan peralatan rumah tangga. Wah senangnya dapat begitu banyak gratisan. Tapi apakah hal ini merupakan kebahagiaan yang tertinggi? Tidak !  Kadang kita kecewa karena barang yang diberikan tidak sesuai dengan keinginan kita, kurang besarlah, warnanya ga cocoklah dan lain sebagainya. Kalo itu sih namanya tidak bersyukur, dikasih masih protes. Bahkan malah ada guru yang  membandingkan antara wali murid yang satu dengan yang lain, kok Mamanya Si A Cuma ngasih barang begini padahal kan kaya, kok ayahnya Si B tidak ngasih ya. Ternyata kebahagiaan tertinggi bukan saat kita menerima. Saat kita menerima sesuatu kita tidak bisa memilih yang kita mau, kita harus rela menerima apa adanya.

    
     Kaget, shock, ragu itulah reaksi saya saat mendapat tugas mengajar di kelas 2 SD. Bisakah saya mengajar anak kecil-kecil? Backgroud saya bukan guru SD melainkan guru matematika untuk SMP dan SMA. Sebelum masuk di sekolah saya yang sekarang, saya mengajar di SMP. Karena pada saat penerimaan guru kelas SD, tidak harus lulusan PGSD maka saya dan beberapa teman mencoba peruntungan untuk mendaftar. Alhamdulillah saya lulus tes. Harapan saya, saya akan ditugasi mengajar kelas 4 atau 5, tetapi kenyataan berbicara lain. 

          Pernahkan melihat acara JIKA AKU MENJADI... yang ditayangkan Tran TV? sejak acara tersebut ditayangkan beberapa tahun lalu, saya sudah menyukai dan mengacungkan jempol untuk acara tersebut. Menurut saya acara "Jika Aku Menjadi..." sangat bagus, dapat menimbulkan rasa empati, meningkatkan syukur terhadap semua karunia Allah, menggugah hati untuk berbagi dengan orang yang kekurangan, dan mungkin juga dapat menggugah pemerintah untuk lebih memperhatikan rakyat kecil.

           Kita sering mendengar cerita orang atau membaca tentang keajaiban sedekah. Mungkin kita masih tidak percaya kalau belum mengalami sendiri. Berikut sedikit cerita yang saya alami.

       Sadar atau tidak kita pernah "dibohongi" guru kita. Benarkah? sebenarnya guru kita tak bermaksud "membohongi" kita, keadaanlah yang membuat guru membohongi muridnya. Bahkan tak jarang mereka juga tak sadar telah "membohongi" Sang siswa dan membuat Sang siswa tersesat. Masak sih guru berbohong? Masih tak percaya pernah dibohongi guru? Berikut sedikit pengalaman saya saat "dibohongi" guru.

Alhamdulillahirobbil'alamien... Segala puja dan puji syukur ke hadlirat Alloh SWT yang telah menciptakan bumi seisinya dan aku, sehingga aku bisa 'melihat' dunia dengan mata yang teduh, rendah hati, dan sabar, serta ikhlas.

Ini adalah kali pertama aku menuliskan beberapa patah kata untuk mengawali blog yang kuberi nama 'Anik Cha' ini. Di dalam blog ini saya mencoba menuangkan beberapa ide kreatif, sharing pengalaman, dan beberapa artikel yang merupakan curahan hatiku dalam menapaki hidup yang penuh dengan coba dan goda.

Tak lupa ucapan terima kasihku kepada my best friend and my smart friend Mr Day yang telah membantu terealisasinya blog ini.

Dan semoga apa yang kutulis di dalam blog ini, bisa bermanfaat untuk saya pribadi dan para pembaca pada umumnya. Blog ini masih jauh dari layak, saran dan kritik sangat diperlukan demi kesempurnaan blog.