Anik Cha

Renungan Hidup, Cerpen, dan berbagai cerita masa lalu

          Beberapa waktu lalu saya mengikuti Workshop Pembelajaran IPA. Pak Na'im, widyaiswara dari LPMP berkali-kali menyuruh kami segera bertobat setelah pulang dari workshop. Apa sebenarnya yang peserta workshop lakukan sehingga disuruh bertobat? Apakah kami melakukan kesalahan yang fatal? Jawabnya "IYA". Lalu kesalahan seperti apa yang kami lakukan?

          Tulisan ini menyambung tulisan saya yang berjudul "GURU PEMBOHONG". Dalam tulisan saya yang dahulu, saya mengatakan bahwa sadar atau tidak para guru pernah membohongi muridnya. Ternyata tidak hanya saya yang berpendapat seperti itu, para Widya Iswarapun mengatakan hal yang sama, tentu saja disertai dengan bukti-bukti yang membuat kami ternganga baru menyadari telah melakukan kesalahan yang fatal. yaitu salah konsep dalam menyampaikan kepada siswa. Workshop tersebut membahas tentang materi IPA dan beberapa miskonsepsi yang sering terjadi.
          Salah satu miskonsepsi yang sering terjadi dan kamipun baru mengetahuinya adalah tentang bunga Bougenvil. Selama ini kita menganggap bahwa bagian yang berwarna ungu, pink, kuning dll pada tumbuhan bougenvil adalah bunga. Teryata bagian yang berwarna-warni tersebut adalah daun, bukan bunga. Lho kok bisa? Menurut definisinya, daun mempunyai tulang daun. Sebenarnya yang warnanya beraneka warna bukanlah bunga dari tumbuhan tersebut, bagian itu sebenarnya adalah daun penumpu. Pada waktu tertentu daun-daun mengalami modifikasi bentuk dan warna. Apakah daun tersebut tetap dapat melakukan fotosintesis? Tentu saja walaupun warnanya beraneka warna, daun yang termodifikasi tersebut tetap mempunyai klorofil. Hanya saja klorofilnya tertutup oleh pigmen fotosintetik yang lain seperti pigmen kuning (santofil), pigmen merah (rodofil), pigmen pirang (paeofil) dan pigmen-pigmen lainnya. Itulah sebabnya beberapa bunga bougenvil yang daun hijaunya hilang sama sekali tetap dapat hidup dengan normal.
          Supaya kita menjadi lebih yakin bahwa bagian yang berwarna-warni pada tumbuhan bougenvil adalah daun, maka kita amati sistem pertulangannya. Pertulangan pada bagian yang berwarna tersebut akan sama dengan pertulangan pada daun hijaunya .Bunga bougenvil yang sebenarnya adalah berbentuk terompet kecil dengan mahkota yang kecil dan berwarna putih kekuningan. Bagian itu apabila kita sayat secara melintang, maka kita akan menemukan adanya putik dan benang sari, seperti lazimnya bunga tumbuhan lainnya. Pada gambar berikut ini ditampilkan bunga bougenvil.
          Kesalahan yang sejenis juga sering terjadi pada bunga ganyong (Cana sp,) bagian yang berukuran besar dengan warna yang cerah yang biasanya kita anggap sebagai mahkota bunga saja ternyata merupakan gabungan antara mahkota bunga, benang sari dan putik.
          Miskonsepsi yang juga sering terjadi antara lain tentang fotosintesis hanya bisa terjadi dengan bantuan sinar matahari, padahal fotosintesis jg bisa terjadi dengan bantuan lampu, titik didih air 100 derajat celcius dan banyak lagi kesalahan konsep yang dilakukan guru.
            Konsep dalam Matematika dan IPA sangatlah penting. Salah konsep akan berbuntut panjang, siswa akan memakai konsep tersebut hingga dewasa apalagi anak SD sangat percaya dengan gurunya. Guru kelas SD bukanlah guru bidang studi, sehingga kadang untuk materi tertentu kurang menguasai. Guru bidang studipun kadang masih salah konsep. Oleh karena itu para guru hendaknya benar-benar menguasai materi sebelum menyampaikan kepada siswa. Jika merasa kurang menguasai hendaknya bertanya kepada teman yang lebih mengerti dan memperbanyak literatur. Literatur yang adapun masih banyak yang salah konsep, dengan banyak literatur kita bisa membandingkan mana konsep yang benar dan yang salah.
            Kumpulan misskonsepsi yang sering terjadi pd pelajaran IPA bs dibaca di www.anik-sriwahyuni.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar