Anik Cha

Renungan Hidup, Cerpen, dan berbagai cerita masa lalu

           Kisah ini terjadi beberapa tahun lalu ketika saya masih jadi anak kos. Yang ngekos di kos kami waktu itu ada 5 anak,saya, Yuyun, Tini, Lim dan Rima. Saya yang paling tua. Saya sudah kerja sementara 4 orang lainnya masih kuliah. Pada suatu hari yang panas, saat itu hari Minggu, kami ingin makan es krim. Rima mau mentraktir kami es krim asal ada yang mau berangkat beli es krims. Dia sedang punya uang lebih, mungkin habis dapat beasiswa atau gaji ngelesi privat. Anak-anak malas berangkat karena saat itu cuaca panas. Demi es krim akhirnya saya mau berangkat. Yuyun request es krim coklat.
          Sesampainya di toko, saya membeli 3 es krim coklat yaitu untuk saya, Yuyun dan yang satu terserah siapa yang memilih. Dua es krim yang lain saya belikan jenis yang berbeda, salah satunya es krim warna-warni. Saya pikir es krim ini warna-warni mungkin rasanya jg enak aneka rasa, pasti anak-anak suka. Tetapi saya pribadi tidak ingin es krim tersebut, saya sudah membeli yang coklat. Jadi ketika saya pulang saya membawa 3 es krim coklat, 1 es krim warna-warni dan 1 es krim yang saya lupa jenisnya. 
          Begitu tiba di kos, ternyata keempat teman saya tidak ada yang suka es krim warna-warni yang saya kira enak tadi. Yuyun tentu saja ingin yang coklat karena dia sudah request dari tadi, saya juga yang coklat karena saya yang berangkat membeli es krim, Tini dan Lim tidak mau es krim warna-warni. Rimapun tidak mau, dia yang mentraktir berarti dia berhak memilih es krim mana yang disukai. Acara makan es krim jadi terganggu gara-gara kami semua tidak ada yang mau makan es krim warna-warni. Akhirnya dengan berat hati Yuyun mengalah makan es krim warna-warni. Anak-anak senang karena tidak kebagian es krim warna-warni. Saya juga pura-pura senang. Kok pura-pura? Iya pura-pura, dalam hati saya malu sekali pada Yuyun dan diri saya sendiri. Yuyun yang dari tadi sudah pesan es krim coklat akhirnya mau mengalah demi kebahagiaan dan perdamaian kami semua. Seharusnya saya yang mengalah makan es krim warna-warni tersebut. Alasan pertama adalah saya yang paling tua. Alasan ke dua, saya yang memilihkan es krim warna-warni tersebut.
           Sadar atau tidak mungkin kitapun pernah bahkan sering mengalami kejadian serupa, merebutkan hal yang sepele sehingga menimbulkan keributan besar. Sering kita dengar bentrokan antar suku hanya karena hal kecil, tawuran antar kelompok pemuda hanya karena temannya dihina, bahkan tokoh panutan rakyatpun tak jarang terjebak pada masalah tersebut. Tidak ada yang mau mengalah walaupun secara usia semua bukan anak-anak lagi, semua berpendidikan tinggi, hartapun sebenarnya tidak kekurangan. Tetapi kenapa masih saja terjadi pertengkaran? Beruntung pada cerita saya di atas ada Yuyun, sosok mulia yang mau mengalah.
           Mudah-mudahan saya dan pembaca semua tidak lagi berlaku seperti anak kecil memperebutkan hal-hal yang sepele, mengatasi semua masalah dengan kepala dingin danmau mengalah demi kebaikan bersama. Amin

5 komentar:

Wao... cerita yang menyentuh, aku sangat mnyukainya.

Suanik, apa pean pengen blog pean kayak blog ini >> http://albumsmpnegro.blogspot.com/

gmn caranya?

Thanks ya Suharun. Blogku udah bagus tampilannya

Thaks ya Suharun, blogku udah bagus tampilannya

Posting Komentar